KuLiah Kerja Lapangan (KKL) Ke Kudus dan Semarang 

Dalam rangka memberikan pengalaman kerja lapangan, Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Madiun melakukan kegiatan KKL yang dilaksanakan pada Selasa-Rabu, 10 - 11 Desember 2024,  dengan agenda di Universitas Muria Kudus, Museum Gusjigang serta berkunjung ke SOS Children Village. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan visi misi program studi bimbingan dan konseling yaitu menyelenggarakan pendidikan bidang bimbingan dan konseling yang berorientasi pada pendekatan konseling integratif untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjadi konselor sekolah, pendidik jalur non pendidikan dan konselorpreneur. Kuliah kerja lapangan ini wajib diikuti oleh  mahasiswa semester 3 dan semester 5. Adapun maksud diadakannya kegiatan kuliah kerja lapangan ini adalah untuk memperkenalkan kepada mahasiswa terkait dengan realita dunia kerja khususnya di bidang ilmu bimbingan dan konseling. Bagi mahasiswa kegiatan KKL merupakan wujud dari dedikasi untuk mendapatkan pengalaman belajar yang baru sehingga mendapatkan pengalaman yang akan diterapkan bagi semua mahasiswa terkait dengan bekal ilmu yang telah diterima dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja agar memperoleh pemahaman bagaimana menempatkan diri sesuai dengan bidang kerja atau ilmu yang dimilikinya. 

Melalui program kuliah kerja lapangan ini setiap mahasiswa memiliki kesempatan untuk memahami serta merasakan bagaimana pekerjaan yang ada di lapangan dengan sesungguhnya kemudian mereka diharapkan mampu memadukan antara teori yang telah didapatkan selama masa perkuliahan dengan kondisi yang mereka observasi saat kuliah kerja lapangan. Dengan mendapatkan perpaduan antara teori dan praktek inilah harapannya mampu menjadikan semangat untuk memacu jiwa dan mental setiap mahasiswa untuk senantiasa siap menghadapi dunia kerja yang dinamis dan komprehensif.

Adapun yang menjadi tema pada kegiatan KKL ini adalah bahwasanya manusia yang berbudaya adalah seseorang yang menguasai dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etnis dan moral yang hidup dalam kebudayaan masyarakat. Seseorang yang berpendidikan tinggi dan luas, namun hidupnya tidak bermoral maka orang yang demikian dianggap orang yang berpendidikan tetapi tidak berbudaya. Dengan demikian tema kegiatan ini adalah “Membentuk Manusia Yang Berbudaya”